Tampilkan postingan dengan label Flashback. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Flashback. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 25 Mei 2013
Keributan di Angkot
Yeah, gue kembali. Kali ini gue mau nulis kisah kemarin hari, tentang sebuah keributan di angkot. Tapi tenang, gue ngga bikin konser di angkot, ataupun ngigau lagi main konser rock di Pasifik. Tapi kali ini keributan tersebut adalah, ya, keributan aja biasa. Tidak lebih dari itu.Ya, kemaren setelah pulang gue berencana pulang bareng Adit. Gak biasanya gue pulang sama Adit. Biasanya juga gue pulang sendirian, jomblo mandiri. Gue pun naik angkot jurusan Cadas Elang seperti biasa. Yang gak biasa adalah bahwa angkotnya mirip dengan Suzuki APV (dan sepertinya masih baru) dan supirnya mirip Jendri Pitoy, mantan kiper Persib. Epic. Saat di angkot gak ada yang gue pikirkan selain pulang dan tidur dengan penuh suka cita. Gue dan Adit juga gak saling ngobrol, mungkin lagi males menggerakan mulut. Semua berjalan biasa aja sampai seorang Bapak-Bapak berkemeja hitam naik, di kursi depan. Yah, itu juga biasa aja sih. Tapi semua berubah dari 'biasa aja' menjadi 'super biasa' (karena luar biasa udah terlalu mainstream) saat angkot sampai di perempatan Jl. Talaga Bodas - Jl. Burangrang (depan Ayam Goreng Suharti, orang Bandung pasti tau) seperti biasa, angkot itu berhenti di depan lampu lalu lintas, padahal lampu lagi hijau. Bagi gue yang sudah tiap hari naik angkot itu (mungkin kalo ada kartu anggota gue udah jadi Platinum Member kali ya), hal itu adalah hal yang biasa karena angkot Cadas Elang biasanya berhenti disana (biasanya jam pulang sekolah) buat nungguin anak SMP dan SMA Taman Siswa yang baru pulang sekolah. Yah, bagi gue hal itu biasa aja. Walaupun akhir-akhir ini gue berpikir bahwa kelakuan itu Like a Boss. Tapi biarlah, gak pernah ada yang protes soal ini. Dan pengendara lain pun gak pernah protes ke supir angkot soal ini. Mungkin karena mereka udah mengerti bahwa kelakuan supir angkot emang seperti ini.
Selasa, 14 Agustus 2012
Dari Bangku Naik ke Hati
Peringatan!! Tidak Dianjurkan Bagi para Pembohong dan Bagi yang Mempunyai Penyakit Susah Move-on. Tidak dianjurkan membaca artikel ini. Karena artikel ini mengandungYa, artikel ini emang mengandung isi yang super jujur, lebih jujur dari para pembohong yang bilang ke polisi kalo dia melubangi kaca dengan seekor kepiting. Oke, artikel ini berisi tentang proses gue suka sama kecengan gue sekarang. Gue ngeceng dia udah 1 tahun 3 bulan. Jadi bukan 2 tahun kaya yang Fawwaz bilang di peristiwa pembajakan Sms paling gak berkepri-sms-an sepanjang sejarah dan kata Billy yang bilang gue udah suka sama dia sejak 3 tahun yang lalu, kampret. Tapi, omong-omong. Kenapa ya gue nulis artikel ini? Asal lo tau aja, nulis artikel kaya gini tuh butuh keberanian tinggi. Kaya keberanian kita nanjak Gn. Everest, keberanian kita menjelajahi Sungai Nil dengan berenang, dan keberanian untuk naik Istana Boneka di Dufan sendirian *alah lebay ah*.
Asal lo tau aja, efek samping nulis artikel ini ada banyak, diantaranya: diciee-cieein oleh anak seluruh kelas (terutama yang jomblo), dan yang lain lo pikir aja sendiri heheh *buntu ide*. Tapi, yang jelas gue punya alasan dong buat nulis artikel ini. Nah, sekarang gue bisa ketawa jahat sama kalian karena biasanya kan kalian suka bilang gini “Akh si Haykal mah nyari alasan biar bisa ketemu sama badut ancol aja susah, apalagi alasan buat bikin artikel ini.” Sekarang, gue punya alasannya nih!! Huahahahaah *ketawa jahat bagaikan luwak digencet lumba-lumba*. Gue nulis artikel ini karena si Rezky, tapi bukan karena gue suka sama si Rezky. Kalo homo juga gue pilih-pilih, gue gak mau homo sama laki-laki (Lha gimana dong jadinya?). Gue nulis artikel ini karena si Rezky di blog-nya juga nulis artikel serupa. Dan artikel di blog Rezky tersebut merupakan tantangan dari gue. Gue mencoba membalas dengan nulis artikel ini. Huahahahah *ketawa badut jahat yang ada di Winnie the Pooh*. Ehem, gue pertama kali suka sama kecengan gue itu melalui 2 proses, dan semuanya saat ada pelajaran di kelas gue. Dan gue juga gak tau pengen ngapain. Jadi, langsung aja ya. Rezky Sangga, baca ini!!:
Senin, 13 Agustus 2012
Modus Saat Ulangan Bahasa Sunda
Uhuk, hari ini Senin 7 Mei 2012 gue bisa dikatakan berhasil melakukan modus dengan cara ketidaksengajaan. Lha, kenapa dikatakan ketidaksengajaan kal? Ya, karena gue berhasil melakukan modus karena factor tempat duduk. Ya tempat duduk, bukan tempat mandi, bukan tempat dimana burung hantu bernyanyi (emang burung hantu bisa nyanyi?) bukan juga tempat The Muppets tampil. Tapi, tempat duduk.Ekhem, gini nih. Hari itu, ternyata ada kabar kutu kumpret yang datang ke kelas. Bahwa hari itu bakal diadakan ULANGAN HARIAN BAHASA SUNDA *jeng jeng jeng jeng* *nari tor-tor di atas meja guru sampe keluar busa dari mulut* (suasana di tempat angker yang mempunyai fasilitas tempat spa khusus ikan koi dan arena mandi bola) Ya, hari itu ada ulangan Bahasa Sunda, dan otomatis sekelas pun panic. Padahal pengumuman ulangan ini sebenarnya udah diumukan dari Seminggu yang lalu, heheh parah ya kelas gue? Siapa dulu dong Ketua Kelas nya *berpose ala kadal dimakan lumba-lumba*.