Tampilkan postingan dengan label Cerita Garing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Garing. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 08 Juni 2013
Petualangan R-Bros di Pangandaran (Hari Pertama)
Widiihhh, akhirnya gue nge-blog lagi setelah vakum selama 4 bulan lamanya karena suatu hal gila yang harus dijalani oleh semua anak sekolah yang dipanggil UN. Dan sekarang, hal yang dianggap lebih menakutkan dari hantu itu pun sudah selesai. Bisa dilihat, setelah UN para siswa jomblo di sekolah gue gemar membuat tiang bendera berkarat karena terlalu banyak menangisi mantan, emang mengerikan. Tapi kok gue ngga? Karena gue….gak punya mantan .-.Tapi untungnya guru di sekolah gue tau cara meminimalisir hal tersebut. Maka dari itu guru di sekolah gue mengatakan bahwa
Mari Menggila, Kawan!!
Pas hari keberangkatan, gue ada di bis 4 sama semua anak 9.8, beberapa siswa 99 dan 3 siswa 94 yang entah datang dari mana. Gue duduk sama Rudi, mantan ketua OSIS, tapi jangan anggap bahwa Rudi adalah mantan pacar ketua OSIS, karena pacarnya sekarang menjadi ketua OSIS pula. Gue duduk di paling depan (bagi yang berpikir gue jadi supir dan Rudi jadi kenek, itu semua
Sabtu, 25 Mei 2013
Keributan di Angkot
Yeah, gue kembali. Kali ini gue mau nulis kisah kemarin hari, tentang sebuah keributan di angkot. Tapi tenang, gue ngga bikin konser di angkot, ataupun ngigau lagi main konser rock di Pasifik. Tapi kali ini keributan tersebut adalah, ya, keributan aja biasa. Tidak lebih dari itu.Ya, kemaren setelah pulang gue berencana pulang bareng Adit. Gak biasanya gue pulang sama Adit. Biasanya juga gue pulang sendirian, jomblo mandiri. Gue pun naik angkot jurusan Cadas Elang seperti biasa. Yang gak biasa adalah bahwa angkotnya mirip dengan Suzuki APV (dan sepertinya masih baru) dan supirnya mirip Jendri Pitoy, mantan kiper Persib. Epic. Saat di angkot gak ada yang gue pikirkan selain pulang dan tidur dengan penuh suka cita. Gue dan Adit juga gak saling ngobrol, mungkin lagi males menggerakan mulut. Semua berjalan biasa aja sampai seorang Bapak-Bapak berkemeja hitam naik, di kursi depan. Yah, itu juga biasa aja sih. Tapi semua berubah dari 'biasa aja' menjadi 'super biasa' (karena luar biasa udah terlalu mainstream) saat angkot sampai di perempatan Jl. Talaga Bodas - Jl. Burangrang (depan Ayam Goreng Suharti, orang Bandung pasti tau) seperti biasa, angkot itu berhenti di depan lampu lalu lintas, padahal lampu lagi hijau. Bagi gue yang sudah tiap hari naik angkot itu (mungkin kalo ada kartu anggota gue udah jadi Platinum Member kali ya), hal itu adalah hal yang biasa karena angkot Cadas Elang biasanya berhenti disana (biasanya jam pulang sekolah) buat nungguin anak SMP dan SMA Taman Siswa yang baru pulang sekolah. Yah, bagi gue hal itu biasa aja. Walaupun akhir-akhir ini gue berpikir bahwa kelakuan itu Like a Boss. Tapi biarlah, gak pernah ada yang protes soal ini. Dan pengendara lain pun gak pernah protes ke supir angkot soal ini. Mungkin karena mereka udah mengerti bahwa kelakuan supir angkot emang seperti ini.
Minggu, 30 Desember 2012
"Kau Bisa Main Gak, Sih?"
1. Gawang itu bagaikan sel telur pada rahim wanita. Yang akan menerima 'sperma' alias bola sepaknya
2. Bola sepaknya tersebut bagaikan sperma, yang mau mencoba masuk ke dalam 'sel telur' alias gawangnya
3. Kita itu bagaikan cairan semen, yang mengantarkan 'sperma' alias bola menuju 'sel telur' alias gawang.
Minggu, 11 September 2011
Miljan Radovic
Pengalaman bertemu Mildjan Radovitj persi tulisan jadul na mah atau Miljan Radovic sang pemain Persip ber nomorNah, yuk kita mulai pelem nya
Yah, begitulah, saya Haykal, orang gila sekolahan, yang suka maling celengan orang. Gak akan mungkin ketemu Mildjan Radovic, wow
Gue asalnya berencana mau ke BSM pas hari Jumat 9 September 2011, beberapa jam setelah peristiwa Bu Mano abis jumatan di Sinagog (wah gue kafir dong) ya udah akh, kembali ke iPod.
gue asalnya rencana ke BSM (Bedebah Super Magis) sama si Ghazi yang dijuluki King Bokep (hahaha) si begitupula si Ijul. Wah
Tapi sialan dia gak jadi ke BSM, ya sudah gw ke BSM sama si adit & eki saja dah
Seketika, setelah jumatan, gue langsung naik angkot jurusan Cadas - Manahan (?), beberapa menit kemudian, gue ternyata nyasar sampai ke Solo, wah ya udahlah gue lagi buntu ide jadi ceritanya garing yah???
Udahlah, bedewei. Gak tau ceritenye, gue, eki & adit udah ada di rumah nya adit di jl. maleer bdg.
Disana, gue nunggu, nunggu, nunggu, & tau" gue berak (oke, oke itu jorok)... beberapa jam kemudian, gue bangun, mendapati di rumah adit.
wow, wow mengerikan. Gue disana ngeliat ada kurcaci yang membawa gue make tali & beberapa orang kerdil berwajah gigolo. Pas gue tanya "Dimana saya?! Tahun berapa ini?! Mana pacar saya?!" dan ada salah 1 kurcaci menjawab "Diem kamu mas mas warteg!! Kamu bakal kita jadiin pepes!!" Oke, oke, gak segila itu juga kali ya
disana ternyata ada....
eki sang mas dog-dog, adit si mpehul karena dia pernah disuruh belanja nta-ntu ke BSM & telat karena alasan yang sangat logis : Eskalatornya macet. Freak
Udahlah, singkat cerita, gw berangkat ke BSM dengan gagah, tak lupa minta restu pada ortu & tak lupa menelepon toko hewan restu mertua, setelah diijinkan, gw make sepatu Kappan ukuran 271 gw di rumah adit, mengikat tali sepatu bersimpul PMR (Partai Merah Remaja) & ternyata...
'
gw gagal ngiket talinya & gw tereliminasi dari rumah adit pemirsah,, oh nooo