Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Juni 2013

Misteri Nyali

Apa yang membuat penjelajah mau menghadapi bahaya dan terus melanjutkan perjalanan?

Oleh Peter Gwin. Foto oleh John Stanmeyer

Orang yang memimpin ekspedisi masyhur sepanjang jalur Grand Canyon sama sekali tidak mirip sosok petualang dari masa 1870-an. Tinggi John Wesley Powell hanya 168 sentimeter, dengan rambut kaku seperti bulu sikat, dan jenggot awut-awutan­—dengan noda tembakau—yang panjangnya sampai ke dada.

Lengan kanannya buntung, kena peluru miniĂ© saat Pertempuran Shiloh. Tetapi, setelah perang, ia pergi menyurvei Pegunungan Rocky, hidup di antara suku-suku Indian yang berseteru, mengarungi Sungai Green dan Colorado, dan menjelajahi labirin yang belum terpetakan dari salah satu sistem ngarai terbesar di dunia. Orang asing mungkin ber­tanya-tanya apa yang membuat profesor uni­versitas berlengan satu ini memulai se­jumlah eksplorasi paling berisiko pada masanya.

Sebenarnya, hal yang sama bisa saja di­tanya­kan kepada 32 orang yang bergabung dengan Powell pada 13 Januari 1888, di Cosmos Club Washington D. C. Seperti diri­nya, sebagian besar dari mereka telah melakukan perjalanan berbahaya versi mereka sendiri ke pedalaman tak dikenal. Di antara mereka terdapat veteran Perang Sipil dan operasi militer Indian, perwira angkatan laut, pendaki gunung, ahli meteorologi, insinyur, naturalis, kartografer, ahli etnologi, dan wartawan yang pernah me­nyeberangi Siberia. Mereka adalah orang-orang yang pernah terdampar di Arktika, ber­hasil selamat melalui cuaca buruk di laut, lolos dari serangan binatang dan avalans, meng­alami kelaparan ekstrem, dan bertahan me­lawan kesepian yang menghancurkan jiwa, dalam perjalanan-perjalanan mengarungi lanskap terpencil.

Fakta Baru Taman Gantung Babilonia

Salah penafsiran dalam penerjemahan dianggap sebagai salah satu kealpaan mengenai keberadaan persisnya Taman Gantung.


Taman gantung Babilonia yang begitu legendaris, selama diketahui terletak di Babilonia atau sekarang bernama Al Hillah, Irak. Keberadaannya yang misterius dan kecantikan yang digambarkan, membuat Taman gantung Babilonia merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Kuno Dunia.

Namun, studi terbaru yang dilakukan oleh Stephanie Dalley dari Oxford University, mengungkap fakta baru mengenai taman gantung ini. Hasil studi menyatakan bahwa taman gantung yang bukanlah terletak di Al Hillah, melainkan sekitar 340 kilometer di sebelah utara Babilonia Kuno di Nineveh yang berada di tepian timur Sungai Tigris --kini Mosul di Irak.

Rabu, 05 Juni 2013

Homo Erectus Lebih Pintar dari Perkiraan

Homo erectus punya kemampuan lebih dalam hal menjaga api dan memastikan kelangsungan nyalanya demi makanan serta rasa hangat.

Studi terbaru menunjukkan bahwa nenek moyang manusia Homo erectus ternyata memiliki kemampuan intelegensia yang tinggi. Kesimpulan ini didapat dari kebiasaan mereka menggunakan api.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Cambridge Archaeological Journal pada Februari lalu memperlihatkan bahwa penggunaan api membutuhkan perencanaan jangka panjang, kerja sama kelompok, adanya hambatan. Bukti awal mengenai penggunaan api dalam studi ini menunjukkan bahwa nenek moyang, manusia purba Homo erectus mungkin lebih cerdas dari perkiraan sebelumnya.

Jumat, 31 Mei 2013

Napoléon Bonaparte Bertubuh Pendek Hanyalah Mitos

Apakah orang yang dijuluki sebagai “Kopral Kecil” ini benar-benar memiliki tubuh yang mungil?


Selama ini Napoléon Bonaparte terkenal akan dua hal. Pertama, ia adalah seorang ahli taktik yang ulung. Kedua, ia memiliki tubuh yang pendek. Ia pun memiliki julukan "Le Petit Caporal" atau "Kopral Kecil". Kependekan tubuhnya ini begitu tersohor, hingga muncullah sebuah istilah informal Napoleon Complex, yang menggambarkan fenomena psikologi pada pria, yang memiliki perilaku sosial yang terlalu mendominasi atau agresif sebagai kompensasi dari tinggi tubuhnya yang di bawah rata-rata.

Napoléon meninggal dunia dalam pengasingan yang ia habiskan selama enam tahun sisa hidupnya nun jauh di Pulau Saint Helena yang terletak di Samudra Atlantik. Letak pulau ini hampir 2000 kilometer jaraknya dari pesisir barat Afrika. François Carlo Antommarchi adalah dokter berkebangsaan Prancis yang menemani Napoléon hingga akhir hayatnya. Otopsi menyatakan bahwa ia wafat karena kanker lambung. Namun, ada dugaan bahwa ia diracuni dengan arsenik. Setelah penelusuran panjang, pada awal 2007 pun para peneliti menyatakan bahwa Napoléon mengidap kanker di lambungnya, seperti yang dimuat dalam jurnal Nature Clinical Practice Gastroenterology and Hepatology.

Rabu, 22 Mei 2013

Pelajaran Gunung Padang dan Etika Penelitian

Demi ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya, Gunung Padang wajib diselamatkan dari perusakan—juga kecamuk penelitian tak bertanggung jawab.

Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini merupakan tinggalan kebudayaan megalitik. Berbentuk punden berundak, berteras lima. Lutfi Yondri, ahli arkeologi Balar Bandung, mengungkapkan ada sepuluh pola susun balok-balok batu situs ini (Mahandis Y. Thamrin/NGI).

“Ancaman paling besar sekarang adalah ancaman manusia,” ungkap Mundardjito Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia ketika berpendapat tentang nasib situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Dalam satu minggu diperkirakan sebanyak 16.000 orang merayapi bebatuan situs megalitik itu. Mereka menginjak-injak batu, ada pula yang mengangkat batu karena mitos tertentu, batu dipukul-pukul, atau dipakai keset. “Aduh! Kita tidak menghargai karya nenek moyang kita yang begitu hebat,” ujarnya. “Saya lemas!”.

Selasa, 21 Mei 2013

Mengulik Fakta Sejati Gunung Padang

Suatu pembahasan rasional yang meluruskan karut-marutnya wacana masyarakat soal situs megalitik termegah di Indonesia.

Situs megalitik Gunung Padang di Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang kian populer karena menjadi wacana piramida tertua di dunia. Namun, Pusat Arkeologi Nasional telah menyatakan bahwa—sayangnya— tak ada piramida dan budaya atlantis di Nusantara (Mahandis Y. Thamrin/NGI)

Lutfi Yondri, arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, memaparkan hasil penelitiannya di situs Gunung Padang dalam Diskusi Ilmiah “Rasionalitas Gunung Padang dan Piramida Atlantis” pada 26 April 2013 lalu. Diskusi ini diselenggarakan di kantor Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta, dan dihadiri arkeolog dan geolog senior.

Dia dan timnya melakukan penelitian di situs megalitikum itu pada November 2012. “Kita melakukan penelitian, mencoba mendudukkan kembali Gunung Padang baik dari sisi penelitian maupun pelestarian yang selama ini berjalan parsial,” ujar Lutfi membuka pemaparannya.

Kamis, 16 Mei 2013

Lima Fakta Budaya Khas Korea Utara

Juche, mengagungkan pemimpinnya secara berlebih, dan paranoia, merupakan beberapa di antara isi kehidupan warga Korut.
 Menara Juche di Pyongyang, Korea utara

Seiring meningginya tensi di Semenanjung Korea sepanjang Maret hingga April 2013, Korea Utara menjadi sorotan. Mengapa negara kecil nan tertutup ini bisa membuat negara adikuasa macam Amerika Serikat kerepotan?

Korut, yang dilaporkan juga mengalami musibah kelaparan, mampu mengaktifkan kembali reaktor nuklirnya yang diarahkan kepada "saudaranya", Korea Selatan. Mungkinkah jawabannya berada di lima fakta budaya Korut di bawah ini?

Kamis, 02 Mei 2013

Peringatan 80 Tahun Penampakan "Monster" Loch Ness

Monster Loch Ness dipuja oleh para kaum percaya, namun selalu terbantahkan oleh sains.

Ilustrasi penampakan monster Loch Ness.

Koran lokal Skotlandia membuat gaduh dunia ketika menampilkan kesaksian warga yang mengaku melihat "hewan besar berguling dan terjun di permukaan Danau Loch Ness" pada 2 Mei 1933. Kejadian pada 80 tahun lalu itu langsung jadi fenomena media.

Koran-koran di London sampai mengirimkan para korespondennya untuk mengulas kisah itu. Tidak ketinggalan, satu sirkus menawarkan sejumlah uang bagi siapa pun yang bisa menangkap si monster hidup-hidup.

Para pakar peneliti monster Loch Ness menemukan selusin referensi dengan nama "Nessie" di sejarah Skotlandia. Acuan yang berasal dari tahun 500 Masehi ini menyebut adanya ukiran makhluk air misterius di batu sekitar Loch Ness.

Sabtu, 23 Februari 2013

Ditemukan Pornografi Tertua Dalam Pahatan Gua di China


Pahatan di gua terpencil di wilayah Xinjiang, barat laut Cina, yang diklaim berisi kegiatan seksual dengan melibatkan jenis kelamin ganda (biseksual).

Pahatan yang tercipta ribuan tahun lalu di wilayah terpencil region Xinjiang, barat laut Cina, menggambarkan adegan aktivitas transgender dan biseksual. Demikian klaim yang disampaikan penulis Mary Mycio.

Pahatan yang ditemukan sejak 1980-an ini berasal dari tahun 2000 Sebelum Masehi dan diberi nama Kangjiashimenji Petroglyphs. Karya ini ditemukan pertama kali oleh Wang Binghua, namun belum ada kajian yang mengaitkannya dengan pornografi.

Sabtu, 08 Desember 2012

Tugu Yogyakarta

Bila datang ke Yogyakarta, dan kebetulan Anda bingung menentukan arah mau ke mana, ada satu patokan yang pasti dikenal oleh seluruh Wong Yogya. Itulah Tugu. Sebuah bangunan monumen sejarah yang terletak di perempatan bertemunya Jalan P Mangkubumi di sisi selatan, Jalan AM Sangaji di sisi utara, Jalan Jenderal Sudirman di sebelah timur, dan Jalan P Diponegoro di sebelah barat. Tugu setinggi 15 meter itu diresmikan pada 3 Oktober 1889 atau 7 Sapar 1819 Tahun Jawa.

Dari Tugu itu pula, maka pendatang dari luar Yogya seolah bisa ”menggenggam” seluruh kawasan kota ini. Tinggal mau ke mana? Semua bisa ditempuh dalam hitungan menit. Yogya kota kecil, Tugu bisa menjadi poros segala arah. Jika kemudian bingung di dalam kota Yogya, silakan kembali ke Tugu. Dijamin Anda tidak bingung lagi!

Selasa, 19 Juni 2012

Mengupas Sejarah dan Makna Tari Tor-Tor

Tari Tor-tor dari Sumatra Utara, ditampilkan saat ada ritual panen, kematian, dan penyembuhan. Wujudnya mulai bertransformasi di wilayah perkotaan karena menjadi tontonan, tidak semua yang melihatnya ikut terlibat

Melimpahnya kebudayaan Indonesia terlihat dari beragamnya bentuk pertunjukan, tarian, alat musik, dan pakaian. Bukan hal mudah untuk menciptakannya karena harus mencurahkan akal budi dan daya upaya masyarakat suatu wilayah. Wajar jika kemudian terjadi perdebatan panjang saat Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan (Gondang Sembilan) dari Mandailing, Sumatra Utara, dinyatakan akan menjadi hak cipta Malaysia.

Kamis, 25 Agustus 2011

12 Fakta Seru Tentang Angklung

Kedengarannya aneh ya? Tapi, justru di situlah letak keunikan alat musik asli Indonesia ini (khususnya Jawa Barat :D). Sesuai dengan asal katanya "angka" yang berarti nada & "lung" yang berarti patah, kata angklung berarti "nada yang terpatah-patah atau tidak lengkap". Jadi, tidak seperti alat musik lain, sebuah angklung hanya dapat menghasilkan 1 nada. Karena itu, perlu 1 grup anak untuk dapat memainkan sebuah lagu dengan angklung.
Bentuknya juga khas. Angklung terdiri dari 2 atau 3 ruas bambu yang telah diraut, kemudian disatukan dengan tiang & dasar yang juga terbuat dari bambu. Di dunia ini tak ada alat musik lain yang bentuknya menyerupai angklung. Kalaupun ada angklung lain dari Asia, Eropa & Amerika. Diyakini oleh para tokoh angklung bahwa angklung itu dari Indonesia. Udah lah, daripada lama nunggu, mending kita simak 12 fakta seru tentang angklung, cekidot!! :

Sabtu, 16 Juli 2011

Radya Laksana : Simbol Identitas Keraton Surakarta

Bila Kesultanan Yogyakarta memiliki Praja Cihna sebagai lambang kebesarannya, Kasuhunan Surakarta memiliki lambang kebesaran yang bernama Radya Laksana. Radya Laksana sering terlihat di bangunan sekitar Keraton Surakarta misal, di setiap Kori ( pintu gerbang ) menuju Keraton. Selain berbentuk gambar 2 dimensi ( gambar diatas ku ambil dari pendopo ) , Radya laksana kadang juga berwujud sebuah relief. Tidak seperti Praja Cihna, Radya Laksana terlihat banyak versinya walaupun secara garis besar memiliki bentuk sama. Kebanyakan perbedaan tersebut pada gambar bola dunia saja. Sayang aku ga sempat masuk ke Keraton karna udah ke-sore-an datangnya .