Rabu, 05 Juni 2013

Homo Erectus Lebih Pintar dari Perkiraan

Homo erectus punya kemampuan lebih dalam hal menjaga api dan memastikan kelangsungan nyalanya demi makanan serta rasa hangat.

Studi terbaru menunjukkan bahwa nenek moyang manusia Homo erectus ternyata memiliki kemampuan intelegensia yang tinggi. Kesimpulan ini didapat dari kebiasaan mereka menggunakan api.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Cambridge Archaeological Journal pada Februari lalu memperlihatkan bahwa penggunaan api membutuhkan perencanaan jangka panjang, kerja sama kelompok, adanya hambatan. Bukti awal mengenai penggunaan api dalam studi ini menunjukkan bahwa nenek moyang, manusia purba Homo erectus mungkin lebih cerdas dari perkiraan sebelumnya.

"Manusia purba telah cukup pintar untuk menjaga api dengan bekerja sama satu sama lain, tidak mencuri makanan ataupun tidak mencuri dari orang lain," kata penulis studi Terrence Twomey, seorang antropolog di University of Melbourne di Australia.

Dari jejak sisa abu yang ditemukan di gua Wonderwerk, Afrika Selatan, mengisyaratkan setidaknya sebagian Homo erectus telah menggunakan api sejak satu juta tahun yang lalu. Situs Gesher Benot Ya'aqov di Israel juga menunjukkan bukti keberadaan api sejak 800 ribu tahun yang lalu.

Saat itu, mungkin manusia purba ini belajar memanfaatkan api dari sambaran petir atau sumber alami lainnya. Beberapa antropolog lain berpendapat bahwa saat itu manusia purba butuh nutrisi dari makanan yang berasal daging dan mengharuskan makanan dimasak agar menetralisir bakteri. Dari sini manusia purba mulai mengalihkan energi dari pencernaan untuk perkembangan otak.

Lebih lanjut Twomey memutuskan untuk mengulik kemampuan mental nenek moyang manusia ini yang secara teratur mampu untuk membuat api tetap terjaga. Homo erectus memerlukan kemampuan untuk perencanaan jangka panjang dan memerlukan perkakas yang terbuat dari batu serta berburu mangsa.

Mereka mengumpulkan kayu bakar, mengantisipasi kemungkinan api akan padam, atau mengantisipasi badai untuk kelangsungan api. "Terlebih lagi nenek moyang kita juga membutuhkan keterampilan sosial yang baik untuk memastikan orang lain tidak mencuri makanan yang sedang dimasak atau mencuri api yang sedang menyala, sementara yang lain sibuk mengumpulkan kayu bakar," kata Twomey.

Kesimpulannya kemampuan Homo erectus ini menunjukkan nenek moyang manusia yang lebih cedas dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian baru ini menjabarkan pengujian kemampuan kognitif diperlukan untuk mencegah api dari kebakaran.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar