Selasa, 06 September 2011

Api Olimpiade

Estafet obor pada Olimpiade Musim Dingin 2002 melalui Cincinnati, Ohio

Penggunaan
Obor Olimpiade kini dinyalakan beberapa bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade di tempat Olimpiade kuno di Olympia, Yunani. Sebelas orang perempuan, yang mewakili peranan imam-imam perempuan, melakukan upacara penyalaan obor dengan cahaya matahari, yang dikonsentrasikan cahayanya dengan cermin parabolik.

Dalam tradisi, api Olimpiade diserahkan kepada pejabat-pejabat kota tuan rumah dalam sebuah upacara yang berlangsung di Stadion Panathinaiko di Athena pada permulaan estafet itu oleh para pejabat kota Athena.

Kemudian obor ini dibawa ke kota penyelenggara Olimpiade berikutnya dalam sebuah estafet obor. Meskipun biasanya api itu dibawa dengan berlari, alat-alat transportasi lainnya pun telah dipergunakan. Para pelari termasuk atlet dan tokoh-tokoh selebritis, tetapi kadang-kadang juga orang-orang lainnya, yang seringkali dipilih karena jasa dan keberhasilan mereka.

Estafet Obor Olimpiade berakhir pada hari upacara pembukaan di stadion pusat Olimpiade. Pembawa terakhirnya seringkali dirahasiakan hingga detik-detik terakhir, dan biasanya adalah seorang tokoh olahragawan dari negara tuan rumah. Pembawa terakhir obor berlari menuju ke kaldron, yang biasanya diletakkan di puncak tangga penting, dan kemudian menggunakan obor itu untuk menyalakan api di stadion. Biasanya dianggap suatu kehormatan besar bagi orang yang diminta menyalakan api Olimpiade. Setelah dinyalakan, api itu akan terus menyala sepanjang perayaan Olimpiade dan baru dipadamkan pada akhir upacara penutupan pertandingan.

Sejarah
Untuk orang Yunani kuno, api mempunyai makna suci. Api Olimpiade baru muncul pada Olimpiade modern tahun 1928. Arsitek Belanda, Jan Wils, mencantumkan menara dalam rancangannya untuk stadiun Olimpiade pada Olimpiade Amsterdam 1928 & muncul dengan gagasan untuk menyalakan api selama pertandingan berlangsung. Pada Juli 1928 seorang pegawai dewan listrik Amsterdam menyalakan api Olimpiade pertama yang disebut Marathontower.
Gagasan tentang Api Olimpiade disambut dengan antusias & dimasukan sebagai lambang gerakan Olimpiade. Pajabat olahraga & ilmuwan olahraga Jerman Carl Diem mengembangkan gagasan tentang estafet obor Olimpiade untuk Olimpiade Musim Panas tahun 1936 di Berlin. Lebih dari 3000 pelari membawa obor itu dari Olympia ke Berlin. Atlet lintasan & lapangan Jerman yaitu Fritz Schilgen adalah orang terakhir yang membawa obor itu & menyalakan apinya di stadion. Estafet obor ini juga menjadi bagian dari olimpiade.

Api Olimpiade menyala di Olimpiade Musim Dingin tahun 1936 & 1948, tetapi estafet obor pertama terjadi di Olimpiade Musim Dingin 1952 di Oslo. Api itu tidak dinyalakan di Olympia, tapi dinyalakan di Morgedal, Norwegia & di perapian rumah Sondre Norheim, yang merintis olahraga ski. Api juga dinyalakan disana tahun 1960 & 1994. Kecuali untuk tahun 1956, estafet dimulai di Olympia, Yunani untuk semua Olimpiade Musim Dingin lainnya. Pada tahun 1956, estafet dimulai di Roma, Italia.
Meskipun pada umunya obor dengan api Olimpiade masih dibawa oleh pelari, obor ini juga dibawa dengan banyak cara. Api pertama yang dibawa dengan kapal pada tahun 1948 menyebrangi Selat Inggris & diterbangkan dengan pesawat tahun 1952, ketika api dibawa ke Helsinki, Finlandia. Pada 1956, pertandingan berkuda diadakan terpisah karena peraturan karantina yang ketat di Australia. Semua pembawa estafet obor pergi ke Stockholm, Swedia tempat nomor pertandingan ini diadakan dengan mengendarai kuda.

Cara transportasi yang luar biasa dipergunakan tahun 1976, ketika api itu diubah menjadi sebuah pulsa elektronik. Dari Athena, Yunani pulsa ini dibawa oleh satelit ke Kanada & disana sebuah laser digunakan untuk menyalakan kembali api itu. Pada tahun 2000, obor itu dibawa ke bawah air oleh penyelam ke Great Barriet Reef di Australia. Cara transportasi yang luar biasa lainnya termasuk orang Indian kuno, unta & Concorde.
Pada 2004, estafet global obor pertama dilakukan, dalam sebuah perjalanan yang berlangsung selama 78 hari. Api Olimpiade mencakup jarak lebih dari 78.000 KM & dibawa oleh 11.300 pembawa obor, yang menempuh perjalanan dari Afrika ke Amerika Selatan untuk pertama kali, mengunjungi semua kota yang pernah jadi tuan rumah Olimpiade & akhirnya kembali ke Athena, Yunani untuk Olimpiade Musim Panas tahun 2004. Ketika api Olimpiade itu tiba di Panathinaikos, Stadion Olimpiade Musim Panas 1896, untuk memulai estafet global obor, malam itu angin bertiup sangat kencang & obor itu, yang dinyalakan oleh Komite Pelaksana Athena 2004 Gianna Angelopoulus-Daskalaki, tertiup mati oleh angin namun dinyalakan kembali dengan menggunakan api cadangan yang diambil dari api upacara asli di Olympia, Yunani. Ini adalah kali ke 2 api Olimpiade tertiup hingga mati. Kejadian pertama kali di Olimpiade Musim Panas 1976 yang diselenggarakan di Montrela, Kanada. Setelah hujan lebat yang memadamkan Api Olimpiade itu beberapa hari setelah pertandingan dibuka, seorang pejabat menyalakannya kembali apinya dengan menggunakan pemantik rokoknya. Pihak penyelenggara segera mematikannya kembali & kemudian menyalakannya ulang dengan api cadangan dari api asli.
Tim hoki es Olimpiade AS 1980 memiringkan obor ke kaldron pada dasar menara ini, memulai rangkaian api yang menyalakan lingkaran-lingkaran jagged untuk menyalakan api di puncaknya, yang kemudian menyala sepanjang Olimpiade Musim Dingin 2002.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar