Sabtu, 16 Juli 2011

Radya Laksana : Simbol Identitas Keraton Surakarta

Bila Kesultanan Yogyakarta memiliki Praja Cihna sebagai lambang kebesarannya, Kasuhunan Surakarta memiliki lambang kebesaran yang bernama Radya Laksana. Radya Laksana sering terlihat di bangunan sekitar Keraton Surakarta misal, di setiap Kori ( pintu gerbang ) menuju Keraton. Selain berbentuk gambar 2 dimensi ( gambar diatas ku ambil dari pendopo ) , Radya laksana kadang juga berwujud sebuah relief. Tidak seperti Praja Cihna, Radya Laksana terlihat banyak versinya walaupun secara garis besar memiliki bentuk sama. Kebanyakan perbedaan tersebut pada gambar bola dunia saja. Sayang aku ga sempat masuk ke Keraton karna udah ke-sore-an datangnya .

Nama Radya Laksana berasal dari bahasa sansekerta yaitu Radya yang berarti kerajaan atau negara, sedangkan Laksana berarti karakter, identitas atau lambang. Jika digabungkan berarti Lambang Kerajaan.
Lambang Radya Laksana memiliki komponen – komponen yang merupakan penjabaran dari makna lambang itu sendiri. Kali ini aku coba mengartikannya dengan bahasaku sendiri, karena penjelasan yang kudapat sangat panjang dan sedikit membingungkan ( maknanya terlalu komplek ) . Setiap komponen-komponen tersebut mewakili arti-secara filosofi masing-masing yaitu :
1. Makutha (Mahkota) : Lambang Raja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Jawa ( Keraton ) yang melindungi, memimpin dan mengayomi.
2. Warna Merah & Kuning, warna kasepuhan ( leluhur ) yang bisa diartikan ” sifat sabar dan sikap bijak ”
3. Warna Dasar Biru, berarti menolak sifat yang tidak baik. Juga perwujudan langit yang luas sebagai simbol pandang luas dan pemaaf.
4. Surya ( Matahari ), lambang sumber kehidupan di dunia yang berarti memberi tanpa pamrih
5. Sasangka ( Bulan ), cahaya bulan yang menerangi malam dan tidak menyilaukan menggambarkan , sebagai penerang di kegelapan ( ketidak-pastian)
6. Sudama ( Bintang ), berarti sebagai penuntun di kegelapan atau simbol ketuhanan yang esa
7. Jagad ( Bumi ), sebagai tempat awal dan akhir kehidupan
8. Paku, melambangkan keteguhan, konsistensi
9. Kapas & Padi, melambangkan sandang dan pangan, dimana sandang cerminan makna kesusilaan. Posisi kapas di kanan dimaksudkan bahwa kesusilaan lebih utama dari pada mencari rezeki.
10. Pita Merah – Putih, merupakan lambang Bapa – Ibu, dimana setiap manusia harus selalu menjaga nama baik keluarga. Selain itu juga bisa diartikan persatuan laki-laki (putih) dan perempuan ( merah )

Secara garis besar, Radya Laksana adalah Nilai Luhur Kebudayaan Jawa. Lambang Radya Laksana juga memiliki arti lain. Secara simbolis lambang ini merupakan simbol identitas silsilah keraton. Paku dan Bumi merupakan lambang Pakubuwono. Bintang adalah lambang R.M.G Sudama dan Bulan adalah lambang Panembahan Purbaya.

Lambang Radya Laksana dibuat oleh Paku Buwono X. Dalam sabdanya yang berbunyi ” kuncara ruming bangsa dumunung aneng luhuring budaya ( kemasyuran keharuman suatu bangsa terletak pada keluhuran budaya ) ”, Paku Buwono X menyimpulkan bahwa pentingnya kebudayaan Keraton ( diwakili oleh lambang Radya Laksana ) dalam kehidupan khususnya Keraton itu sendiri. Dengan demikian Radya Laksana bisa dikatakan "tuntunaning agesang ( tuntunan hidup )"

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar