Hampir Mencuri Buku
Mulai sekarang, sekolah saya mengadakan sebuah program yang wajib dilaksanakan bagi semua siswa di sekolah saya (SMPN 43 Bandung) setiap hari Selasa sampai Kamis. Program itu terdiri dari olahraga (senam pagi) program kebersihan dan program keagamaan (sholat duha bersama bagi siswa Muslim). Buat kelas 9 (3 SMP) sendiri, setiap Selasa kita harus ikut senam pagi di sekolah, hari Rabu kita harus bersih-bersih di tempat yang udah ditetapkan per kelas, dan hari Kamis kita harus sholat Duha bersama di masjid sekolah. Dan buat kelas 8 dan 7, saya gak terlalu hapal hehe.Nah, saat itu hari Rabu dan saya sudah kelas 9, berarti saya dan yang lain harus mengikuti program kebersihan. Dan kebetulan sekali, minggu itu kelas saya kebagianbuat membersihkan perpustakaan sekolah dan ruang kesenian. Saat itu ya jelas, saya lebih milih buat bersih-bersih perpustakaan daripada ruang kesenian. Ya mungkin karena saya lebih suka baca buku daripada mainin gitar (selain karena saya gak bisa, hehe) jadi saya pun ke perpustakaan sama beberapa teman saya dan mulai bersih-bersih perpustakaan sekolah.
Setelah waktu untuk bersih-bersih hampir habis dan bersiap buat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) seperti biasa. Saya pun mulai melihat-lihat buku yang ada di perpustakaan sekolah (karena semua udah dibersihkan). Disaat temen saya yang lain pada ngobrol di perpus, cuman saya sama 1 temen saya yang liat-liat buku. Yah, karena saya sendiri suka banget sama buku dan hobi berbagai macem buku dari yang saya mengerti sampai yang tidak saya mengerti sekalipun (hehe) saya koleksi. Dan karena hobi mengkoleksi buku itulah di kamar saya penuh sama buku di beberapa rak dan itu kadang suka ngebuat temen saya heran dan kagum *malu*. Oke, balik lagi ke topik sebelumnya, 1 alasan lagi saya betah di perpus sekolah itu karena saya udah lumayan lama gak ke perpus sekolah, terakhir saya ke perpus sekolah itu kira-kira bulan Juni atau Juli, saat saya kelas 8 menuju ke kelas 9. Dan baru ke perpus lagi sekitar bulan November, saat saya kelas 9. Faktor sibuk dan banyak tugaslah yang membuat saya jarang ke perpus.
Nah, setelah saya melihat-lihat buku yang ada di perpus sekolah. Tiba-tiba mata saya melihat sebuah buku yang bercahaya dari langit *alah* yang ada di salah 1 rak. "Buku apakah itu? Sepertinya buku bagus, karena memancarkan cahaya" itulah yang saya pikirkan saat melihat buku itu. Ya, itulah buku Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain, terbitan Pustaka Jaya. FYI, buku Tom Sawyer adalah buku cerita pertama yang diketik dan bercerita tentang kehidupan seorang anak remaja di tepi Sungai Misissipi (kalo gasalah) dan si Tom Sawyer ini tinggal sama Bibi Polly termasuk anak bandel di lingkungannya, bukan contoh yang baik emang buat anak jaman sekarang. Tapi tetep aja, Tom Sawyer ini adalah anak yang cerdik. Dia kadang suka nipu Bibi Polly buat menghindari hukuman atas kebandelannya. Yah, begitulah, saya belum baca caritanya sampai selesai.
Inilah buku yang saya pinjam
Akhirnya, saya pun meminjam buku itu dan saat istirahat, tentu saja saya langsung baca buku yang sudah saya cari dari dulu itu dan ternyata saya temukan di, perpustkaan sekolah. Selama 5 hari itu, saya terus membaca cerita Tom Sawyer yang seru itu, saking serunya, saya pun berniat untuk (ekhem) "mencurinya". Hehehe, maaf kalo niat saya ini agak jelek. Tapi, saya berniat seperti itu bukan karena gak mampu, tapi karena buku itu memang susah dicari di toko buku biasa. Saya adalah orang yang senang ke toko buku, tapi saya gak pernah nemu buku Tom Sawyer ini. Karena susahnya itu lah, saya awalnya berniat buat nyuri buku itu, alias gak pernah dikembalikan. Tapi, berkat hasil searching saya di Google, nyari informasi yang menjual buku Tom Sawyer ini, Alhamdulillah saya menemukan ada yang menjual buku ini secara online. Saya pun secara sedikit-sedikit mengurungkan niat untuk tidak mengembalikan buku itu, karena saya pun tau kalo mencuri barang sekecil apapun, tetap saja akan dihitung sebagai dosa. Dan sebelum saya kembalikan buku itu, saya sempat berniat konyol, yaitu ingin membeli buku itu dari perpus sekolah berapapun harganya. Tapi, setelah melihat di buku itu tertulis "Milik negara, tidak diperjualbelikan" maka saya pun mengurungkan niat konyol saya itu dan tetap akan mengembalikan buku itu. Dan setelah akhirnya 5 hari yang menyenangkan bersama buku itu, saya pun mau juga mengembalikan buku Tom Sawyer yang saya anggap bagus itu. Dan dengan rasa pasrah, saya pun akhirnya menyimpan buku itu kembali di rak perpus sekolah saya. Buku itu sekarang tenang dan damai bersama teman buku di rak tersebut.
Yah, walaupun sampai sekarang yang menjual buku Tom Sawyer itu belum menjawab SMS saya apakah stok buku Petualangan Tom Sawyer masih ada, tapi tak apalah. Mungkin di lain hari saya bisa menemukan buku yang sama di tempat lain (dan semoga masih di Bandung) dan semoga saja harganya bisa lebih murah. Amiinnn :)
0 komentar:
Posting Komentar