Minggu, 10 Juli 2011

Misteri Batu Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul & diikat dengan lingkaran perak.

Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium & diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk tujuan Umrah.
Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie & Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat kelak. Ia dapat melihat & dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

ASAL - USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya yaitu Nabi Ismail membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung & pintu masuknya. Lalu Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membangunnya dengan meninggikan bangunannya & mengangkut batu dari berbagai gunung. Setelah bangunan Ka'bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Ka'bah.
Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit yang lain untuk mencari batu yang baik & sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku & cucumu (Jibril)."

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu & diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.

Perhatikan Rahasia Besar Yang Tidak Pernah Kita Bayangkan Sebelumnya :
1. Satu riwayat Sahih menyatakan : "Hajar Aswad & Makam Ibrahim berasal dari batu-batu ruby surga yang kalaulah tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya"
Dulunya Batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka'bah, ia menjadi hitam seperti sekarang. Wallahu a'alam.

2. "Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji & ia tak berbuat rafats & fasik. Maka ia akan kembali (suci & bersih) seperti anak manusia yang baru lahir dari perut ibunya. (Muttafaqun alaihi).

3. Mencium Batu Hajar Aswad pada saat Haji Di Baitullah tidak dapat diwakilkan. Itu akan menjadi penyedot dosa tanpa kita sadari, alangkah beruntungnya orang yang bisa menyentuh, mengusap & menciumnya secara langsung.

4. Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga & setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat".

Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan dalam prosesi ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti ajaran & sunah Nabi Muhammad SAW.
Umar bin Khattab pun juga pernah mengatakan : "Aku tahu bahwa engkau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi Muhammad SAW menciummu & menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu"
Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta umat Islam, ilmuwan Muslim & orang -orang yang pandai bukanlah menyembah Batu seperti yang banyak dituduhkan kaum yang picik sekali akalnya.

Karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi Muhammad saw & tentu saja apa yang dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya : "Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. An-Najm : 53)"

Allaaahu Akbar. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah SWT & Saya Bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Utusan Allah.
Muhammad hanyalah seorang Rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Mulai Detik Ini mari kita mencoba berperilaku seperti Nabi Muhammad, mencontohnya dalam segala hal seperti makan, minum, berpakaian, hingga tidurnya. Sekalipun kita tidak mengerti rahasia besar apa yang ada di baliknya.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar