Sabtu, 25 Juni 2011

10 Larangan Terkait Nama (For Muslim)

Di artikel ini saya akan menyampaikan butir larangan yang berkaitan dengan pemberian nama pada anak kita. Larangan tersebut dirangkum dalam 10 "jangan berikut ini" :

1. Jangan memberi nama anak dengan nama Allah SWT yang memang khusus untuknya. Yaitu nama ketuhanan yang patut disembah (Uluhiyyah) seperti Malikul Amlak (Raja Diraja), Al-Khaliq (Maha Pencipta), Al-Ahad (Maha Esa), Al-Baqi (Maha Kekal), Al-Muqtadir (Maha Berkuasa), Al-Qadir (Maha Kuasa), Al-Mutakabbir (Maha Angkuh), Al-Malik (Maha Raja) & Al-Khabir (Maha Mengetahui).
Kalau kita ingin memberi nama anak kita dengan nama itu, maka harus memakai kata 'Abdu (Hamba). Sehingga menjadi kata yang mengandung pengertian sebagai hamba dari Dzat sebagaimana disifatkan tadi. Misalnya 'Abdullah (Hamba Allah SWT), 'Abdul Malik (Hamba dari Dzat yang maha menguasai) & 'Abdul Qadir (Hamba dari Dzat yang maha kuasa).

2. Jangan memberi nama anak kita dengan nama Allah yang menunjukan bahwa sifat atau perbuatan itu hanya dapat dilakukan oleh Allah SWT semata. Misalnya Ar-Rahman(Maha Pengasih), As-Somad (Tempat bergantung & memohon), As-Salam (Maha pemberi ketentraman), Al-Mu'in (Maha pemberi keamanan), Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki), Al-Qabid (Maha penahan & pemegang), Al-Basit (Maha Pelepas) & Al-Wali (Maha Pelindung).

Kalau kita ingin menggunakan nama itu, kita harus menempuh langkah seperti butir sebelumnya, yaitu harus memakai kata Abdu' (Hamba). Tetapi, untuk nama Allah pada butir ini agak lunak, maksudnya kalau kita tau persis nama-nama Allah yang kita maksud tersebut bersifat Akhlaqi, yaitu mengandung sifat yang pantas kita contoh, maka kita tidak diwajibkan memakai kata Abdu' (Hamba), contohnya Syakur, Latif & Rasyid

Namun demikian, menurut saya akan lebih baik sekiranya jika kita menggunakan kata Abdu' (Hamba). Karena bagaimanapun juga konotasi Ilahiyyah yang melekat pada kata asma Allah yang bersifat Akhlaqi tersebut tidak serta merta dapat dilepaskan begitu saja. Sekalipun kita telah sangat memahami bahwa maksud yang kita inginkan adalah maksud yang bersifat manusiawi

3. Dalam memberi nama anak kita, jangan mengikuti kata Abdu' (Hamba) dengan nama selain nama Allah semata. Karena dapat membawa kita untuk menghamba selain kepada Allah SWT. Selain nama Allah tersebut termasuk di dalamnya kata-kata yang seolah-olah nama Allah SWT, misalnya maqsud, satar & Maujud.
Contoh nama yang menggunakan kata Abdu' (Hamba) tetapi diikuti selain nama Allah misalnya : 'Abdul Uzza & 'Abdun Nabi. Contoh nama yang menggunakan kata Abdu' tapi diikuti nama yang seolah-olah nama Allah misalnya : 'Abdul Maqsud, 'Abdul Satar & 'Abdul Maujud.

4. Jangan memberi nama anak kita dengan nama golongan Yahudi, Nasrani (Kristen), Majusi & golongan kafir lainnya yang menjadi musuh Islam karena bila kita memberi nama anak kita dengan nama yang sama dengan nama yang dipakai mereka sama saja dengan menyuruh anak kita loyal pada golongan mereka. Dan dalam jangka panjang kalau anak kita itu tidak berubah menjadi loyal pada golongan mereka, setidaknya akan acuh pada golongannya kaumnya sendiri, yaitu golongan orang Islam

Adapun contoh nama yang saya maksud adalah : George, David, Christian, Christoper, Michael, William, Frans, Rafael, Jack, Charles, Nicholas, Martin, John, Rudolph, Gerald, Joseph, Yesaya, Peter, Maria, Mikail, Geozev, Yehezkiel, Jeremia, Yara, Diana, Gakalin, Indara, Agustinus, Jeklin, Goli, Suzan, Vali, Victoria, Kloria, Lara, Linda, Maya, Manolia, Haidi, Marfat, Jaudat, Haqi, Syirhan, Syirin & Nifin

5. Jangan memberi nama anak kita dengan nama diktator & tiran atau orang yang sehaluan dengan mereka. Dan jangan memberi nama anak kita dengan nama orang jahat (Apalagi yang dikutuk oleh Allah) seperti : Fir'aun, Haman, Qarun, Abu Lahab, Marx, Lenin, Hitler, Napoleon, Stalin, Freud, Bush, Ariel Sharon, Khadafi, Mubarak, Milosevic, Saddam Husein dll

6. Jangan memberi nama anak kita dengan nama yang tidak memiliki makna, seperti Zozo, Fifi & Mimi. Kata-kata itu sekedar indah (karena diperindah dengan aliterasi & asonansi) tetapi tidak memiliki makna.
Sebaiknya, kata-kata yang dapat menguatkan 'Aqidah (Keimanan) kita. Ini sebagai konsekuensi adanya larangan bagi kita semua tentang larangan dalam memberi nama anak kita dengan kata-kata yang sama sekali tidak ada maknanya. Berikut ini contoh nama yang berasal dari kata-kata yang menguatkan 'Aqidah : Mukminin (Orang yang Beriman), Zuhdi (Zuhud), Iffah (Menjaga Harga Diri), Nasih (Setia, Tulus, Loyal, Ikhlas) & Munbats (Bangkit)

7. Jangan memberi nama anak kita dengan kata yang dilarang oleh adab kesopanan & perasaan, bermakna pesimisme, patah arang, putus asa, kehilangan harapan hidup & tidak yakin akan masa depannya. Serta kata-kata yang tidak disukai oleh jiwa. Contohnya Harb (Perang atau Pertikaian), Hazn (Susah, sedih & muram), Murrah (Pahit), Mudtaji (Yang berbaring lemah, orang yang tidur dengan posisi miring), Himar (Keledai) & Kalb (Anjing)

8. Jangan memberi nama anak kita dengan kata yang bermakna rendah, pornografi, hina, menodai rasa malu & bermakna cinta membara. Misalnya Benjol, Cebol & Hayyam (tergila-gila dalam cinta), Wassal (Makelar), Syadiyah (Penyanyi), Hiyam (Sangat Haus), Haifa (Kurus), Ahlam (Tidak memiliki impian) & Ghadab (Marah)

9. Jangan memberi nama anak kita dengan kata yang artinya mudah lekang, lekas sirna, melemahkan jiwa anak & menimbulkan tawaan & ejekan dari temannya. Contohnya Syuhat (Timbil), Fulful (Cabe), Khaisyah (Karung), Jahsy (Rusa), Baghal (Keledai kecil) & Fujul (Buah Lobak)

10. Jangan memberi nama anak kita dengan kata Muhammad (Maksudnya Kanjeng Nabi Muhammad) dengan sekaligus menyatukan gelarnya. Termasuk nama gelar beliau, misalnya Abul Qasim. Dan jangan memberi nama anak kita dengan kata yang tidak disenangi oleh Rasulullah SAW untuk dijadikan nama, contohnya Najih, Nafi, Aflah, Yasar & Robah

Demikianlah 10 larangan yang perlu kita perhatikan dalam memberi nama bagi anak kita. :D
Terima Kasih
Wasalamualaikum Wr. Wb

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar